Kamis, 04 Desember 2014

Sepenggal Cerita Tentang Program Sarjana Mendidik

| No comment

Sepenggal Cerita Tentang Program Sarjana Mendidik

Liputan6.com, Jakarta Sejak pertama kali dicanangkan tahun 2011 hingga kini sebanyak 7.962 guru terlibat dalam program Sarjana Mendidik di daerah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (SM3T).
Program SM3T lahir untuk mengatasi persoalan ketersediaan pendidik di daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T) yang begitu mendesak. Berbagai tanggapan positif dan apresiasi yang tinggi yang diterima Kemendikbud, membuat pemerintah menambah kuota peserta didik untuk terjun ke daerah.

Menurut Direktur Pendidik dan Tenaga Kependidikan Kemendikbud Supriadi Rustad dalam pengantar buku SM3T 2011-2013, dalam perkembangannya, SM3T hadir tidak sekadar memenuhi kebutuhan guru di wilayah pengabdian 3T serta menyiapkan calon guru profesional yang memiliki kompetensi kepribadian dan sosial yang kokoh.

Lanjutnya, SM3T yang diimplementasikan secara masif makin teryakini sebagai agen yang mampu mengubah kultur masyarakat. Tidak hanya untuk kemajuan dalam kehidupan bermasyarakat, kehadiran SM3T makin dirasakan dampaknya bagi penguatan kehidupan berbangsa dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Menurut salah satu tenaga pendidik di NTT bernama Lukman, keberadaan program SM3T memberi arti penting dalam kehidupan bermasyarakat.

"Kita semua rindu humanisme global. Program SM3T jadi salah satu langkah tepat untuk itu. Saya berharap program ini berlanjut untuk memberikan keberwarnaan," ujar Lukman.

Kini pada tahun 2014, program SM3T telah memasuki tahun angkatan ke-4. Dibutuhkan ribuan sarjana program studi kependidikan untuk menjadi guru atau tenaga pendidik di daerah.

Pendaftaran telah dibuka secara online pada 21 Mei - 15 Juni 2014. Simak informasi lengkapnya di pendaftaran SM3T. (Adv)
Tags :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

Accordition